Dilema pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi

Dilema pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi, memang aneh, pembatasan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini diberlakukan berdasarkan besar CC mesin. jadi mulai tanggal 1 mei 2012 kendaraan-kendaraan yang CC nya diatas 1500 wajib mengisi bahan bankar pertamax.

Tidaklah semua mobil yang ber - CC diatas 1500 merupakan mobil yang dikategorikan mobil mewah, dan compatible untuk membeli BBM non subsidi. perhatikan saja bus dan angkot juga truk expedisi,  bukankah ini merupakan penopang kontrol inflasi di negeri ini.

jika angkutan umum dan truck expedisi barang diwajibkan untuk menggunakan BBM non subsidi maka tidak ada arti dari batalnya rencana kenaikan BBM yang diperjuangkan banyak kalangan sebulan yang lalu dengan menggelar demonstrasi. Dengan demikian mau tidak mau ongkos angkutan umum akan naik, biaya transportasi barang juga pasti akan naik. Ujung-ujungnya inflasi pasti melonjak naik.

pengkategorian berdasarkan CC tidaklah tepat.

1 komentar:

  1. Bukankah truk ekspedisi menggunakan solar yang masih disubsidi pemerintah karena diluar jabodetabek khususnya luar jawa seperti sumatera, kalimantan, sulawesi dan papua tidak tersedia solar non subsidi dan pastinya mereka akan tetap menggunakan solar yang harganya Rp4.500 dan kalau mereka menggunakan solar yang masih disubsidi mana mungkin harga barang naik.

    Lagian bukankah orang yang bisa beli mobil dengan kapasitas mesin diatas 1500cc adalah orang kaya semua dan jangan berkomentar ini untuk melindungi orang miskin karena mereka mampu beli mobil dan minyak kita udah tinggal sedikit jangan mimpi kalau minyak kita masih banyak.

    Selain itu harga minya di Indonesia masih lebih murah kok daripada negara tetangga kita seperti Papua Nugini yang harga satu liter bensin aja sampai 15.000 dan di Eritrea negara miskin di Afrika aja harga bensin lebih dari 20.000 satu liter.

    BalasHapus